Archive for 7 September 2008

Mereka yang Berlaga di Taipei

Tunggal Putra
Simon Santoso (1), Indra Bagus Ade Chandra, Alamsyah Yunus, Tommy Sugiarto

Tunggal Putri
Maria Kristin Yulianti (3), Adriyanti Firdasari (8), Fransisca Ratnasari, Aprillia Yuswandari, Pia Zebadiah Bernadet

Ganda Putra
Tony Gunawan/Candra Wijaya (2), Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama Dasuki (3), Hendra Gunawan/Joko Riyadi (4), Fernando Kurniawan/Lingga Lie, Muhammad Ahsan/Bona Septano

Ganda Putri
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, Lita Nurlita/Endang Nursugianti, Jo Novita/Rani Mundiastuti, Nadya Melati/Natalia Poluakan, dan Yulianti/Devi Tika Permatasari

Ganda Campuran
Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita (7), Tantowi Akhmad/Yulianti, Anggun Nugroho/Endang Nursugianti

Lebih Lanjut Mengenai Perombakan Ganda Putri

Dari kelima pasangan baru – yang tidak lagi menyertakan Vita Marissa, mungkin karena faktor umur atau permintaan khusus dari Vita sendiri – yang paling menarik perhatian adalah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Grace adalah pemain agresif bak bola bekel yang berlompatan kesana kemari tanpa lelah, sedangkan Nitya adalah pemain dengan konsentrasi tinggi yang mampu meng-cover pasangannya dengan pengembalian yang penuh perhitungan. Jika mereka dapat berkomunikasi dengan baik, rasanya pasangan ini akan menjadi pasangan yang seharusnya mampu membuat kejutan di Taipei nanti.

Empat pasangan ‘anyar’ lainnya (saya beri tanda ‘’ karena mereka sebenarnya awak lama, hanya saja dengan kombinasi baru) adalah Lita Nurlita/Endang Nursugianti, Jo Novita/Rani Mundiastuti, Nadya Melati/Natalia Poluakan, dan Yulianti/Devi Tika Permatasari.

Ini bukan kali pertama PBSI melakukan perombakan pasangan di sektor ini. Sebenarnya ‘permainan’ musical chair ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu demi mencari pelapis Jo Novita/Greysia Polii yang kala itu terbengkalai karena Jo cedera, sedangkan Endang/Rani masih nihil prestasi. Lita, Nadya, Natalia, Yulianti, dan Devi adalah pemain-pemain yang hampir pernah dipasangkan satu sama lain selama masa-masa ini tapi kala itu mereka masih belum terlalu berbuah manis.

Terdesak, akhirnya PBSI memasangkan Vita Marissa dan Lilyana Natsir (setelah Vita dipasangkan dengan Grace selama Jo sakit) yang ternyata langsung menciptakan hasil instan – tentu saja ini dapat dimaklumi karena keduanya adalah pemain kawakan yang sudah kenyang asam garam di turnamen internasional; ini tidak dapat dibandingkan dengan kelima atlit ‘yunior’ lainnya yang notabene baru seliweran di turnamen ‘kelas dua’.

Di Taipei nanti, empat pasangan berada di satu boks final yang sama sehingga dari boks ini hanya akan ada maksimal satu pasang finalis merah-putih. Hanya Grace/Nitya yang terpental ke boks final berbeda dan kemungkinan akan berhadapan dengan unggulan pertama asal tuan rumah untuk memperebutkan tiket final – dengan catatan Grace/Nitya melaju sampai ke semifinal.

Tentu saja kejutan lain juga diharapkan dari pasangan lainnya. Siapa yang tahu kalau-kalau akan terjadi all-Indonesian final di Taipei nanti dan turnamen ini akan menjadi titik balik perubahan positif di sektor ganda putri tanah air?

7 September 2008 at 2:11 pm 4 komentar


Kalender

September 2008
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930